Subtema : Mengkaderkan Kaum Intelektual Mudah KOMAPO untuk Mejadi
kader-kader yang "Berkualitas, Bermoral, Cerdas, Integritas, Kritis,
Kreatif, inovatif, dan Adaptif" Untuk Bersaing dalam Dunia Intelektual
di Masa Globalisasi.
Akhir Kata Kami Kaderkan Anda Bukan Karena
Kami Lebih dari Anda, Tetapi Kami Mengerti Benar Bahwa Kalau Bukan Kami
Siapa Lagi? Kalau Bukan Sekarang Kapan Lagi?
Dari Motivasi dan
Dorongan Kalimat tersebut di atas Mengkaderkan (26) orang atau Peserta
Oleh (6) orang Kader atau Alunmni (KOMAPO)
Ini Hal yang Luarbiasa
Yang Pertama Kali di Dilakukan oleh KOMAPO korwil Sul-Sel dengan cara
atau Strategi kader yang Lain dari, yang Lain.
Nama-nama Alumni Komapo Sekaligus Menjadi Panitia :
1. Yakub J.Tamaka, S.K.M.MM (Ketua)
2. Maxysie T. Nabyal, S. Pd (Sekretaris)
3. Irab Wakla, S. Pd (Kor.Staring Komite)
4. Elia Maling, SE (Kor. Acarah)
5. Yoas Sunyap, SE (Bendahara)
6. Yurmin Yando (Kor. Perlengkapan & Konsumsi)
Mereka ini adalah Orang-orang yang Luarbiasa Alumni (KOMAPO) korwil Sulawesi (Makassar)
Kami Juga Tak Lupa Mengucapkan terimaksih Kepada Pemerintah Pegunungan
Bintang (Oksibil) dalam hal ini Bapak Bupati dan Wakil Bupati,
Bendahara kabupaten pegungan Bintang dan Semua Jajaran Pemerintahan.
Kiranya Doa Kami Tuhan Memberkati dan Melindungi dan Sehat dan
Walafiat, Bapak/ Ibu dalam Menjalankan Tugas yang di embankan oleh
Tuhan Untuk memimpin Negeri Tercinta kita Kabupaten Pegunungan Bintang
(Oksibil).
Mahasiswa merupakan kedudukan
sebagai ujung tombak dalam pembangunan, karena mahasiswa merupakan agent
of change dan pemimpin masa depan.
Demikian disampaikan oleh Alumni KOMAPO yaitu Irab Wakla, S.Pd
ketika mengisi materi kepemimpinan yang bertema Menyiap Pemimpin Masa
Depan, dalam kegiatan kemahasiswaan LKMM yang berlangsung di Pantai tanjung bayang kota Makassar hari minggu (4/8/2018).
Kata Irab Wakla, Mahasiswa merupakan salah satu
bagian dari pemuda produktif, ditangan mahasiswa banyak hal yang bias
di ukir, karena zaman demi zaman merupakan perkembangan yang harus di
cermati untuk dapat berperan aktif dalam pembangunan.
“Pembelajaran di masa kuliah merupakan
ujung tombak mahasiswa di dunia kerja,” ujar Irab. Wakla
Menambahkan, banyak mahasiswa setelah menyelesaikan kuliahnya ketika
dihadapkan dengan dunia kerja ternyata tidak mampu bersaing.
Untuk itu, Irab Wakla, menyarankan
kepada seluruh mahasiswa terutama Gayo Lues, mampu menyeimbangkan antara
organisasi dan kuliah. Karena keduanya merupakan tempat pembeljaran
yang bias ditempuh.
“Kalau dari organisasi kita mendapatkan
pengalaman yang luar biasa, sedangkan dari kuliah kita mendapat ilmu, “
jelasnya. Sehingga, ketika nantinya terjun ke masyarakat dapat
dikolaborasikan menjadi satu. Demikian Irab wakla.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar